LUBUK LINGGAU, RMR.COM – Menjelang Munaskoh ke-XXXII Himpunan Mahasiswa Islam yang akan berlangsung di Kota Pontianak, membuat Wahyu Ningati yang merupakan kader HMI cabang Lubuklinggau yang Provinsi Sumatera Selatan ikut maju sebagai kandidat ketua umum KOHATI PB HMI 2023-2025.
Wahyu yanh merupakan lulusan S1 Manajemen Universitas Bina Insan Lubuklinggau saat ini menlanjutkan studynya di S2 Magister Manajemen Universitas Nasional. Wahyu Ningati sendiri sejak masih duduk di bangku SMA sudah aktif mengikuti berbagai ekstra kulikuler disekolahnya, salah satunya ekskul Paskib, dan pada tahun 2013 wahyu lulus seleksi menjadi anggota PASKIBRAKA KOTA Lubuklinggau.
Wahyu juga aktif di ekskul sastra, dimana semasa sekolah juga langganan juara baca puisi, saritilawah dan kerap kali ikut pentas teater dan tari, begitupun di bidang olaraga, wahyu juga sangat menyukai permainan basket, dan volley, wahyu juga kerap bermain catur, tidak berhenti disitu wahyu juga terus mengasah kemampuannya di bidang public speaking.
Dan saat kuliah Wahyu pun terus mengikuti kegiatan organisasi baik di intra maupun ekstra kampus, di intra kampus wahyu pernah menjabat sebagai ketua pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-M) dan PJ Presma BEM STIE-MURA dan untuk Ekstra Kampus Wahyu aktif di organisasi HMI dan Genre.
Di HMI Wahyu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisariat, dan juga Ketua Umum Kohati Cabang Lubuklinggau periode 2021-2022.
Saat ini putri asal kota Sebiduk Semare kelahiran 06, Oktober 1996 ini, melebarkan sayapnya ke pusat sebagai pengurus Korps HMI-Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KOHATI PB HMI) dan sebagai aktivis perempuan sehingga tak jarang ia sering mengisi acara talkshow, diskusi, serta ivent lainnya sebagai narasumber baik itu tingkat lokal ataupun tingkat nasional.
Keterlibatan Wahyu Ningati sebagai aktivis perempuan membuat ia terjun langsung dalam upaya mencegahan permasalahan-permasalahan yang terjadi dikalangan anak muda terkhususnya. Tak jarang ia bersentuhan langsung sebagai pendamping para korban pelecehan seksual sebagai upayanya dalam memberikan suport system kepada perempuan korban tersebut. Karna dimana baginya sangat penting jika perempuan suport perempuan.
Selain itu Sosok yang sering di sapa Wahyu ini juga turut membantu korban-korban rehabilitas pengguna narkotika. Sosoknya yang berjiwa sosial, peduli inilah yang membuat ia sebagai karakter yang baik untuk anak muda lainnya dan tak jarang ia dikenal oleh beberapa tokoh lainnya di daerah Lubuklinggau terkhususnya. Sosok Wahyu yang beberapa kali tampil sebagai motivator membuat ia menjadi pribadi yang humble kepada anak muda lainnya.
Menurutnya perlu adanya didikan yang baik kepada anak muda terkhususnya perempuan. Karna menurutnya perempuan ini adalah tiang negara jika memang baik perempuan itu di didik maka seterusnya perempuan dapat memberikan karakteristik bangsa yang bermartabat dan perperadaban.
“Pada momentum Munaskoh ke-XXXII Himpunan Mahasiswa Islam yang akan diselenggarakan bertepatan di kota Pontianak mendatang dengan pendirian yang kuat serta kesungguhan hati saya siap maju sebagai calon ketua umum KOHATI PB HMI periode 2023-2025,” tegasnya.
Sesuai dengan visi dan misi yang ia buat yakni Kohati Sigap : Optimalisasi Kohati Dalam Mewujudkan Laboratorium Perempuan Indonesia Yang Berperadaban, merupakan ikthiarnya sebagai kohati yang peduli bagaimana dapat mewujudkan perempuan sebagai laboratorium perempuan yang berperadaban, perempuan yang Smart, Innovative, Good Attitude, Professional. Untuk mencapai visi tersebut maka wahyu memiliki misi ;
Memaksimalkan Perkaderan Untuk Peningkatan Kapabilitas Kohati Sesuai Dengan Perkembangan Iptek Sosbud Yang Dinamis.
Memperkuat Kepemimpinan Kolaboratif Dan Solutif Melalui Koordinasi Internal Dengan Hmi.
Pemberdayaan Perempuan Dalam Spiritual, Politik Dan Ekonomi Untuk Kemandirian Dan Peningkatan Kualitas Hidup.
Penguatan Dan Pengembangan Networking Dengan Para Stakeholders.
Peningkatan Kesadaran Dan Advokasi Tentang Isu-Isu Perempuan
Misi tentu di butuhkan misi, untuk memberikan arah, fokus dan tujuan kongkret yang harus dicapai, dan Ikhtiarnya ini didasarkan dengan tujuan Kohati itu sendiri yakni “Terbinanya Muslimah Berkualitas Insan Cita”. (Syarif)