Kolaborasi Akademik Dosen dan Mahasiswa UIN Al-Azhaar, Sajikan Pelatihan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Tools bagi Guru PAI di Kota Lubuk Linggau

LUBUKLINGGAU, RMR.COM – Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Rizky ANM, mahasiswa pasca sarjana UIN Al-Azhaar Kota Lubuklinggau, mengadakan pelatihan pemanfaatan Artifficial Intelligence (AL) Tool dalam meningkatkan kreativitas guru pendidikan agama Islam (PAI) sekolah dasar. Sabtu (31/8/2024)

Kegiatan tersebut di isi oleh pemateri Dr. Shela Monica, M.Pd dan Rizky ANM, S.Sos, yang dilaksanakan di SD N 68, bersama komunitas belajar (Kombel) guru SDN 68, gugus 13 dan gugus 15 Kota Lubuklinggau.

Kolaborasi Akademik Dosen dan Mahasiswa Pasca sarjana UIN Al-Azhaar itu bertujuan untuk mendorong kreativitas para guru PAI dalam menyusun dan menyajikan materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, sejalan dengan tuntutan pendidikan di era digital.

“Materi pelatihan difokuskan pada pengenalan dan penggunaan tiga AI Tools utama, yaitu ChatGPT, Canva, dan Lumen5. Meskipun sebagian besar peserta baru pertama kali mendengar tentang alat-alat ini, mereka menunjukkan minat yang sangat besar”, ujar Rizky.

Dikatakan Rizky, pelatihan ini memberikan kesempatan kepada para guru untuk langsung mempraktikkan bagaimana AI Tools tersebut dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, mulai dari pembuatan materi ajar hingga penyajian dalam bentuk yang lebih menarik, seperti video pembelajaran.

Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan oleh Rizky ANM, S. Sos., sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi magisternya di Universitas Islam Nusantara (UIN) Al-Azhaar Lubuk Linggau, sekaligus bentuk pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi Magister Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana UIN Al-Azhaar.

“Saya berharap penelitian tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para guru, terutama guru PAI. Ia berharap penelitian ini dapat membantu guru-guru dalam menghadapi tantangan teknologi di pendidikan dan mendorong mereka untuk terus berkembang dan berinovasi”, Harapnya.

Antusias peserta sangat terlihat sejak awal pelatihan. Para guru, yang sebagian besar sebelumnya belum familiar dengan teknologi AI, merasa sangat tertarik dengan potensi yang ditawarkan oleh AI Tools ini. Dalam sesi praktik, banyak dari mereka yang secara aktif mencoba fitur-fitur di ChatGPT untuk membantu mereka membuat naskah pembelajaran, menggunakan Canva untuk mendesain presentasi interaktif, serta memanfaatkan Lumen5 untuk menghasilkan video pembelajaran yang kreatif dan mudah dipahami oleh siswa.

Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah ketika Purwati, S.Pd. I, seorang guru PAI dari SDN 68, mengungkapkan ketertarikan yang mendalam terhadap Lumen5. Ia menyatakan bahwa pembuatan video pembelajaran melalui Lumen5 sangat mudah dan menghasilkan konten yang menarik, yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini memicu diskusi mendalam di antara peserta tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan Lumen5 dalam pembelajaran sehari-hari.

Disisi lain, Kepala Sekolah SDN 68 Lubuk Linggau, Supangat, S.Pd., menyampaikan secara pribadi kepada Rizky ANM, S. Sos., bahwa pihaknya sangat menghargai dan mengapresiasi pelatihan ini.

“Semoga Rizky dan tim tidak kapok dan siap diundang kembali oleh SDN 68 dalam acara-acara berbeda di masa depan, demi terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, tuturnya.

Sementara itu, Purwati, S.Pd. I, salah satu guru PAI dari SDN 68, memberikan komentar positif mengenai pelatihan ini.

“Sebuah aplikasi yang sangat keren, ajaib, dan sangat relevan bagi guru di era pesatnya perkembangan dunia digital. Aplikasi ini memudahkan guru dalam membuat administrasi, video pembelajaran interaktif, dan lain-lain, tanpa menyita waktu yang berlebihan. Ini adalah sebuah aplikasi yang bisa menjaga kewarasan seorang guru di tengah tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik”, terangnya.

Jika seluruh administrasi dikerjakan secara manual, akan menyita waktu dan mengorbankan waktu dalam mengajar. Akibatnya, siswa sering menjadi korban dari banyaknya tuntutan administrasi guru.”

Di ketahui, selama pelatihan, guru penggerak dari SDN 68, Abu Soniep, juga turut membantu peserta dengan berbagai kendala teknis yang dihadapi. Kehadiran Abu Soniep sangat membantu memastikan pelatihan berjalan lancar dan memberikan dukungan langsung kepada peserta.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, para peserta menginisiasi wacana pembuatan grup WhatsApp untuk forum diskusi dan sharing materi. Di grup ini, mereka dapat saling berbagi pengalaman, bertanya, dan mendapatkan informasi tambahan terkait penggunaan AI Tools. Hal ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan para guru dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing. (Syarif)